Jumat, 03 September 2010

Ikan Buta Melihat Dengan Kelenjar Pineal


15.23 |

Ikan Buta Melihat Dengan Kelenjar Pineal



Ikan air tawar Meksiko memiliki dua bentuk berbeda: satu yang memiliki mata – tinggal di perairan dangkal dan satu lagi – tanpa mata yang hanya hidup di gua-gua.
Ikan Tetra meksiko tanpa mata dilengkapi sebuah optik primordium – cikal bakal mata – selama berbentuk embrio. Namun hal tersebut mengalami degenerasi dan dengan cepat ditumbuhi kulit setelah menjadi larva. Awalnya ikan tersebut diperkirakan tidak dapat mendeteksi cahaya, akan tetapi sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Biology oleh Universtas Maryland menemukan hal yang berbeda.
Selama mata ikan itu tidak berfungsi, para peneliti menemukan bahwa ikan tersebut dapat mendeteksi cahaya lewat kelenjar pinael, sebuah kelenjar endokrin yang berbentuk biji pinus dekat otak pusat. Meskipun mata ikan itu terpendam lebih dalam oleh daging, ikan ini tetap dapat mendeteksi cahaya. Organ sensor ini dikenal sebagai pinael atau “mata ketiga” pada hewan-hewan vertebrata.
Ikan Gua dari dua populasi, Pachon – Tinaja serta ikan air dangkal yang digunakan dalam penelitian tersebut. Selama eksperimen, antara larva ikan air dangkal dan ikan gua dipancari cahaya dalam bilik plastik dalam tiga menit. Kemudian para peneliti, menunggui bilik-bilik itu dan menghitung jumlah ikan-ikan yang naik ke permukaan. Respon bayangan ini merupakan suatu langkah yang dapat membantu larva-larva muda terhindar dari pemangsa dengan bersembunyi di bawah objek terapung pada permukaan air.
Menariknya, pada 1,5 hari hari setelah fertilisasi, 60 – 70 persen dari kedua jenis ikan gua ini menunjukkan adanya respon bayangan, sementara hanya 50 persen ikan air dangkal yang melakukannya. Eksperimen ini diulang sehari sekali selama tujuh hari. Ikan gua Tinaja tetap lebih memperlihatkan adanya respon bayangan dibandingkan ikan air dangkal dalam seluruh eksperimen. Penemuan ini menunjukkan kemampuan kepekaan terhadap cahaya antara ikan gua dan ikan air dangkal.
Untuk menentukan larva ikan mana yang peka terhadap bayangan, para peneliti memindahkan ikan berkelenjar pineal atau salah satu atau kedua ikan bermata itu dan mengulagi eksperimen. Ikan air dangkal dan ikan gua yang dipindahkan memperlihatkan perilaku serupa seperti sebelumnya, namun diantara ikan dengan kelenjar pineal yang mereka pindahkan hanya 10 persen yang tetap memiliki respon bayangan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa kelenjar pineal sangat peka terhadap respon bayangan, dan bukan hanya kelenjar pineal yang peka terhadap cahaya, akan tetapi juga karena adanya hubungan saraf antara kelenjar pineal dan sistem motorik. (EpochTimes/sua|Erabaru) (misteri)


You Might Also Like :


0 komentar:

Posting Komentar